بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Metro - Sanggar pengrajin kain batik Kota Metro, di Kelurahan Tejosari, Metro
Timur, berharap pemerintah Kota Metro dapat kembali memberikan
pelatihan pembuatan kain batik cap dan tulis.
Ketua pengrajin kain batik setempat Safitri Ningsih mengatakan,
Pemkot Metro melalui Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Pemberdayaan
Masyarakat (Disosnaker dan PM) Kota Metro, sebelumnya pernah melakukan
pelatihan kepada 20 orang pengrajin kain batik cap dan tulis.
Namun menurut Ningsih, pelatihan yang diberikan dirasa masih kurang.
Banyak pengrajin yang kemudian meninggalkan usaha ini. Padahal, menurut
Ninsih, pasar batik saat ini semakin menjanjikan seiring dengan makin
besarnya minat warga terhadap batik bermotif khas Lampung.
“Kendala utama adalah kurangnya masa pelatihan yang pernah diberikan
Pemkot Metro, juga kurangnya minat dari individu untuk menjadi pengrajin
kain batik,” papar Safitri, Kamis, 31/3/2016.
Menurutnya, Pemkot Metro harusnya kembali melakukan pelatihan yang
konsisten dan melakukan pembinaan, pengawasan, hingga terlibat dalam
proses pemasaran.
Safitri juga berharap, terkait peserta pelatihan yang dipersiapkan
sebagai tenaga pengrajin, Pemkot Metro juga harus lebih selektif dalam
hal perekrutan, agar peserta yang ikut merupakan orang yang benar-benar
berminat pada usaha ini dan memiliki motivasi yang kuat.
“Sebaiknya pelatihan diberikan hanya kepada orang-orang yang berminat
menjadi pengrajin. Sehingga pelatihan akan benar-benar menghasilkan
pengrajin yang mampu berinovasi dan professional,” tuturnya.(*)
sumber : jejamo.com
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
ٱلْعَٰلَمِين
0 Response to "Sepenggal Asa Pengrajin Batik Kota Metro "
Posting Komentar