Belajar Dari Sejarah Pertikaian Ali-Muawiyah

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


Ustadz Abrar Rifai

Bukan tidak pernah kita belajar bersama tentang perjalanan para pendahulu dakwah.

Kita tidak saja belajar pada jalan lempang yang mereka lalui. Namun kita justru lebih banyak mendalami berbagai curam, dakian, kelokan dan bebatuan yang kerap mereka lintasi sepanjang jalan itu.

Cerita perih, sengketa, pertikaian di antara pelaku dakwah sudah terjadi sejak dulu kala. Sungguh kelam riwayat yang sampai kepada kita, bagaimana seorang Muawiyah menolak pemecatan yang dilakukan Amirul Mukminin, Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra.

Qaddasahumullah, radhiyallahu 'anhum. Mereka adalah generasi terbaik ummat ini, yang langsung ditarbiyah oleh sebaik-baik manusia, Nabi Penerima wahyu. Toh mereka harus dihadapkan pada peristiwa yang sama sekali tidak pernah diduga sebelumnya.

Manusia bagaimana pun tetap mempunyai subyektifitas, disamping obyektifitas yang memang harus dikedepankan. Imam Ali ra dengan segala kewenangan yang melekat pada dirinya, memecat Muawiyah. Tak dinyana Muawiyah menolak!

Cara persuasi tidak digubris. Hingga akhirnya harus mengerahkan pasukan. Dua pasukan bertemu di Siffin. Masing-masing berdiri pada keyakinannya. Keteguhan sebagian besar kaum mukminin atas kebenaran pada pihak Ali, ternyata tidak jadi jaminan kemenangan dapat diraih oleh menantu Rasulullah saw tersebut.

Kaum muslimin, baik yang berperang di pihak Ali, pihak Muawiyah maupun yang memilih netral, tersentak; Sayyidina Ali terbunuh! Karena sejatinya mereka sangat meyakini bahwa Ali adalah pihak yang benar.

Sungguh Allah swt tidak serta merta menghadirkan 'pentas' itu untuk kita saksikan kemudian kita puas dengan jalan cerita beserta berbagai keberpihakan pada para tokohnya, sebagaimana kita menyaksikan panggung sandiwara. Tidak bukan untuk itu kita membaca sejarah mereka. Tapi agar kita mengambil i'tibaaaar! Kita jadikan pelajaran bagaimana mengelola konflik internal yang niscaya pada suatu jamaah apapun itu. Kita ambil yang jernih, kita buang yang keruh.


sumber : portalpiyungan.com
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

0 Response to "Belajar Dari Sejarah Pertikaian Ali-Muawiyah"

Posting Komentar